Panduan MPASI Berdasarkan Usia

Memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan tonggak penting dalam tumbuh kembang bayi. Setelah beberapa bulan hanya mendapatkan ASI atau susu formula, bayi akhirnya siap untuk mengenal makanan padat. Namun, banyak orang tua yang bertanya-tanya, kapan usia bayi bisa makan untuk memulai MPASI, dan makanan apa saja yang sesuai dengan tahapan usia bayi? Artikel ini akan membahas panduan MPASI berdasarkan usia, serta tanda-tanda kesiapan bayi untuk memulai makanan padat.

Kapan Bayi Bisa Mulai Makan MPASI?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), waktu terbaik untuk memulai MPASI adalah saat bayi berusia 6 bulan. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi telah cukup berkembang untuk mencerna makanan padat, dan kebutuhan nutrisi bayi juga meningkat seiring dengan pertumbuhannya yang pesat.

ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama, tetapi pada usia 6 bulan, bayi membutuhkan tambahan kalori, zat besi, dan nutrisi penting lainnya yang tidak lagi bisa dipenuhi hanya dengan ASI atau susu formula.

Tanda-tanda Kesiapan Bayi untuk MPASI

Sebelum memberikan MPASI, penting bagi orang tua untuk mengamati tanda-tanda kesiapan bayi. Tanda-tanda tersebut meliputi:

  1. Bayi sudah bisa duduk dengan bantuan

Meskipun belum bisa duduk tegak sepenuhnya, bayi setidaknya bisa duduk dengan sedikit bantuan dari orang tua atau dengan sandaran.

  1. Kontrol kepala yang baik

Bayi sudah mampu mengontrol gerakan kepala dengan stabil.

  1. Tertarik pada makanan

Bayi menunjukkan ketertarikan pada makanan, seperti mencoba meraih makanan yang dimakan orang lain atau membuka mulut ketika didekati sendok.

  1. Tidak lagi memiliki refleks menjulurkan lidah

Pada usia di bawah 6 bulan, bayi biasanya memiliki refleks menjulurkan lidah sebagai cara alami untuk mencegah masuknya benda asing. Refleks ini akan berkurang saat bayi siap menerima makanan padat.

Panduan MPASI Berdasarkan Usia

Berikut adalah panduan MPASI berdasarkan tahapan usia bayi, mulai dari usia 6 bulan hingga satu tahun:

  1. Usia 6-7 Bulan: Perkenalan Makanan Pertama

Pada tahap awal MPASI, bayi mulai mengenal tekstur makanan yang lembut dan halus. Makanan utama bayi tetaplah ASI atau susu formula, namun makanan padat mulai diperkenalkan secara perlahan.

  • Frekuensi: 2-3 kali sehari.
  • Tekstur: Makanan dihaluskan (puree) atau disaring agar bayi mudah menelan.
  • Contoh makanan: Bubur susu, puree sayur seperti wortel, labu, atau brokoli, serta puree buah seperti pisang, alpukat, atau pepaya.
  • Porsi: Mulai dengan 1-2 sendok makan dan tingkatkan sesuai respons bayi.

Pada tahap ini, perkenalkan satu jenis makanan dalam beberapa hari untuk melihat apakah bayi mengalami reaksi alergi.

  1. Usia 8-9 Bulan: Makanan Lebih Bervariasi

Pada usia 8-9 bulan, bayi mulai memerlukan variasi makanan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Tekstur makanan dapat ditingkatkan secara bertahap.

  • Frekuensi: 3 kali makan utama dan 1-2 kali camilan.
  • Tekstur: Makanan bisa lebih kasar dan tekstur makanan sudah lebih kental, seperti bubur saring atau nasi tim yang agak lunak.
  • Contoh makanan: Nasi tim dengan sayuran, ikan, tahu, atau daging ayam yang sudah dicincang halus. Buah-buahan segar yang dipotong kecil-kecil juga bisa diperkenalkan.
  • Porsi: Mulai dengan 2-3 sendok makan per porsi, meningkat sesuai nafsu makan bayi.

Pada tahap ini, perkenalkan makanan yang kaya zat besi seperti daging, hati ayam, dan kuning telur untuk mendukung pertumbuhan bayi.

  1. Usia 10-12 Bulan: Mendekati Makanan Keluarga

Bayi yang berusia 10-12 bulan sudah semakin mahir mengunyah dan menelan makanan. Mereka mulai mendekati makanan keluarga, meskipun dengan porsi dan tekstur yang disesuaikan.

  • Frekuensi: 3 kali makan utama dan 2 kali camilan.
  • Tekstur: Makanan cincang kasar atau dicincang halus. Teksturnya semakin menyerupai makanan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.
  • Contoh makanan: Nasi lembek, pasta kecil, roti lembut, atau sayuran dan daging yang sudah dimasak lembut dan dipotong kecil-kecil. Buah-buahan segar dan makanan camilan sehat seperti biskuit bayi juga bisa diberikan.
  • Porsi: Meningkat menjadi setengah hingga satu porsi kecil dari makanan keluarga.

Pada usia ini, bayi sudah bisa makan sendiri menggunakan tangan mereka dan mulai belajar menggunakan sendok. Meskipun makanannya semakin bervariasi, penting untuk tetap menghindari makanan yang berpotensi menyebabkan tersedak, seperti kacang utuh atau buah anggur yang belum dipotong kecil.

Tips Penting dalam Memulai MPASI

  1. Perkenalkan Makanan Baru Secara Bertahap

Selalu perkenalkan satu jenis makanan baru dalam beberapa hari untuk memantau apakah ada reaksi alergi.

  1. Jaga Kebersihan

Pastikan semua peralatan makan bayi bersih dan makanan disiapkan dengan cara yang higienis.

  1. Berikan Makanan yang Kaya Nutrisi

Pilih makanan yang mengandung zat besi, kalsium, vitamin, dan mineral lainnya untuk mendukung pertumbuhan bayi.

  1. Pantau Reaksi Bayi

Setiap bayi memiliki selera dan kebutuhan yang berbeda. Jangan khawatir jika bayi tidak langsung menyukai makanan baru, karena ini adalah proses adaptasi.

  1. Konsultasi dengan Dokter

Jika Anda ragu tentang makanan yang diberikan atau bayi menunjukkan tanda-tanda alergi, segera konsultasikan dengan dokter.

Memulai MPASI adalah tahap yang penting dalam perkembangan bayi. Usia 6 bulan adalah waktu yang direkomendasikan untuk memulai, dan penting untuk memperkenalkan makanan padat secara bertahap sesuai dengan perkembangan usia bayi. Dengan panduan MPASI yang tepat, bayi Anda akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya yang optimal.

By admin